Penyebab Perubahan Iklim
Seperti yang kita rasakan dan keluhkan akhir-akhir ini, cuaca di beberapa negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan suhu yang begitu panas. Hal ini juga terasa di negara India yang juga mengalami peningkatan suhu yang lumayan tinggi. Selain cuaca panas yang meningkat, lelehan es yang ada di Benua Antariksa membuat volume air laut meningkat sehingga banyak Para Ilmuan memprediksi keadaan bumi dimasa depan yang akan dipenuhi oleh air atau yang lebih tepatnya akan banyak daratan di bumi yang akan tenggelam terendam air jika pemanasan global terus terjadi.
Baru-baru ini, para peserta melakukan demonstrasi di kota-kota di seluruh dunia setelah laporan iklim IPCC dirilis minggu lalu, menuntut upaya global yang lebih cepat dan lebih kuat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. ( harley,Berita E&E, 2022).
Selain dari meningktnya suhu yang panas, ada juga dari tekanan atmosfer dan juga pergerakan angin. Menurut Ismi Dian Kusumawardhani dan Rahmat Gernowo(2015),Iklim akan mengalami perubahan kalau ada proses yang mempengaruhi sistem iklim tersebut. Disatu pihak proses ini dapat berasal dari perubahan di luar sistem yang disebut perubahan eksternal dan dilain pihak dapat bersumber dari perubahan di dalam sistem yang dinamakan perubahan internal. Perubahan eksternal dapat berupa perubahan banyaknya radiasi matahari yang sampai di bagian luar atmosfer dan perubahan konfigurasi atau perubahan distribusi daratan dan lautan pada permukaan bumi. Perubahan internal terjadi di dalam sistem iklim.
Kemudian ada juga penyebab utama perubahan iklim yaitu efek Gas-gas rumah kaca yang semakin parah. Gas-gas rumah kaca terjadi karena adanya pemerangkapan panas matahari dan mencegahnya bocor kembali keluar angkasa sehingga memnyebabkan pemanasan global terjadi.
Banyak dari gas rumah kaca terjadi secara alami, namun aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi beberapa gas di atmosfer, khususnya ; karbon dioksida (CO2), Metana. dinitrogen, dan gas berfluorinasi.
Penyebab Meningkatnya Emisi
- Pembakaran batu bara, minyak dan gas menghasilkan karbon oksida dan nitrogen oksida.
- Penebangan hutan dengan skala besar dan penebangan liar. Pepohonan membantu mengatur iklim dengan menyerap CO2 dari atmosfer. Ketika pohon-pohon tersebut ditebang, efek menguntungkan tersebut hilang dan karbon yang tersimpan di pepohonan dilepaskan ke atmosfer, sehingga menambah efek rumah kaca.
- Meningkatkan peternakan. Sapi dan domba menghasilkan metana dalam jumlah besar ketika mereka mencerna makanannya.
- Pupuk yang mengandung nitrogen menghasilkan emisi dinitrogen oksida.
- Gas berfluorinasi dikeluarkan dari peralatan dan produk yang menggunakan gas ini. Emisi tersebut mempunyai efek pemanasan yang sangat kuat, hingga 23.000 kali lebih besar dibandingkan CO 2 .
Source:
0 Komentar